Kamis, 26 September 2013

Realisasi Pemasaran Buku Online

BLOG NEWS



BLOG NEWS
Drs. FDC. Sudjatmiko, MM saat ini berusia 76 tahun (jalan), adalah penulis buku-buku kemaritiman, shipping business management and operation, berpengalaman lama dalam perusahaan pelayaran internasional dan juga dalam bisnis freight forwarding serta pernah menjadi import manager pada perusahaan industry manufacturing selama delapan tahun.
Sebagai independent common writer dalam penulisan buku-buku tersebut merasa dikecewakan oleh perilaku penerbit umum yang tak dapat jujur menghargai karya penulisan yang dihasilkannya melainkan hanya mengutamakan keuntungan perysahaannya saja dengan menelikung hak dan kewajiban penulis buku yang menjadi mitra kerjanya.
Sejak setahun yang lalu saya telah merintis penerbitan buku-buku karanganku dan dipasarkan secara online. Saya telah dua kali mengikuti seminar bagi keikutsertaan dalam bisnis online danmun tidak sepenuhnya dapat manimba ilmu yang diajarkan, maka dengan keterbatasan pengertaan internet yang kumiliki saya telah berhasil merintis pemasaran online tersebut. Hasilnya belum banyak, namun sudah melayani pesanan dari Palu, Batam, Samarinda dan Batas dengan memanfaatkan jasa pengiritman yang dijalankan oleh PT. TIKI JNE.
Maka melalui situs saya www.konsultanmaritim.blogspot.com serta alamat email saya konijatmiko@gmail.com saya berusaha merengkuh peminat buku kemaritiman di seluruh Indonesia agar kiranya menunjungi salah satu atau dua alamat tersebut dan memesan buku yang sudah saya edarkan.
Pada saat ini tiga judul buku sudah saya edarkan yaitu: 1). Pokok-pokok Pelayaran Niaga (8+218 hal), 2). Sistem Angkutan Peti Kemas (6 + 189 hal) dan 3). Sewa-menyewa Kapal (6 + 210 hal).
Ketiga buku tersebut saya jual dengan harga @ Rp.75.000.- ditambah ongkos kirim TIKI-JNE (at cost, harap menanyakan kepada agen TIKI-JNE setempat berapakah biaya pengiriman dari Jakarta sampai di tempat tujuan pengiriman, untuk program pengirim regular atau express – satu hari diba ditempat tujuan). Dengan demikian pemesan buku dapat mentransfer dalam nominal yang tepat. Buku dikirimkan setelah transfer dana masuk ke rekening BCA saya no.5790.199.211 pada Bank BCA KCP. Rawasari atas nama FDC. SUDJATMIKO, DRS. MM     

Senin, 18 Maret 2013



Saya, sebagai pengarang buku-buku maritim, merasa bersyukur bahwa dalam usia yang uzur, diberi kesempatan untuk menjalankan bisnis menjual buku online. Buku-buku karangan saya, seluruhnya ada Sembilan judul, hamper semua menguraikan materi kemaritiman, tepatnya bidang shipping business operation and management termasuk Asuransi Maritim yang dahulu disebut Asuransi Laut.
Buku utama karangan saya, Pokok-pokok Pelayaran Niaga, saat ini sedang dalam proses penggandaan secara tradisional atau boleh dikatakan primitive karena saya pasti tidak mempunyai dana untuk mencetaknya menggunakan metode offset plano, apalagi system duplex yang secara bisnis dapat menurunkan tingkat biaya produksi namun yaitu tadi, harus menyiapkan dana sangat besar. Menyusul selesainya penjilidan buku tersebut di atas akan segera dikerjakan buku berikut yaitu Sewa-menyewa Kapal dan atau Sistem Angkutan Peti Kemas.
Perlu diketahui bahwa sebelum website “jual buku online” siap diluncurkan, ada peminat buku yang sudah mengirimkanuang pembelian buku; saya bermaksud mengembalikan uang tersebut karena belum ada gambaran kira-kira kapan peluncuran website akan terlaksana, tetapi pengirim uang menjawab “biar saja, nanti kalau buku sudah siap segera kirim ke alamat saya di Gresik. Dalam waktu satu dua hari ini website diharapkan sudah meluncur, mohon bapak siap-siap saja menambah dana untuk pembelian lebih dari satu judul buku.
Buku berjudul Pokok-pokok Pelayaran Niaga tersebut di atas, 218 halaman plus 9 halaman kata pengantar dan lain-lain, kira-kira akan saya pasarkan dengan harga Rp.75.000.- per eksemplar ditambah ongkos kirim.
Demikian berita singkat dari saya, semoga niat saya menghadirkan buku-buku yang sangat diperlukan bagi mahaiswa/taruna Akademi Maritim, dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, suatu bangsa maritime yang akhir-akhir ini terlihat menghadapi risiko erosi jiwa kemaritiman tersebut. Perlu diketahui bahwa berlatar belakang pengalaman saya bekerja pada perusahaan pelayaran international, juga bidang customs clearance maka “maritim” yang saya maksud itu terutama adalah sub sector angkutan laut termasuk Asuransi Maritim yang dulu disebut Asuransi Laut.

Jumat, 15 Maret 2013

Hasil ELABORASI BUKU-BUKU MARITIM (SHIPPING BUSINESS MANAGEMENT AND OPERATION)




Sudah saya sampaikan dalam forum ini bahwa beberapa judul buku karangan saya, khusus menyangkut substansi kemaritiman, bidang pengangkutan laut termasuk international multi-modal transportation system sedang dalam persiapan untuk dipasarkan secara online.
Dalam rangka menyongsong pelaksanaan bisnis online tersebut, pertama kali dalam kesempatan ini saya bermaksud “bedah buku” menguraikan substansi dari tiga buku yang naskahnya sudah “print-ready” dan segera akan masuk ke dapur pencetakan, sebagai berikut:
Buku Pokok-pokok Pelayaran Niaga, sebagai buku utama yang pertama kali diciptakan tahun 1970, sudah direvisi total dengan memasukkan materi dari Konvensi PBB tentang pengangkutan barang yang seluruhnya atau sebagian melalui laut, dikenal sebagai Konvensi Rotterdam Rules 2009 yang sudah mengadopsi electronic documentatiom dan dengan demikian konvensi-konvensi international sebelumnya dinyatakan diganti (namun tidak dinyatakan tidak berlaku berlaku secara total). Definisi-definisi penting yang tidak berkait dengan teknologi informatika tetap dipertahankan dan diadopsi ke dalam The Rotterdam Rules 2009.
Dalam edisi revisi ini penulis juga mengutip materi Konvensi Internasional tentang Pengangangkutan Multi-moda yaitu pengangkutan barang melalui laut dan atau darat dari negara tertentu untuk diserahkan kepada consignee di negara lain, pengangkutan mana dilakukan oleh dua perusahaan pengangkutan atau lebih, yang berbeda, dengan hanya menggunakan satu surat perjanjian pengangkutan. Lebih lanjut dapat disebutkan secara ringkas bab-bab yang ditulis di dalam ketiga buku ini sebagai berikut:
Judul Buku                                           Mengandung Substansi Apa
1). Pokok-pokok Pelayaran Niaga: BabI: PENDAHULUAN - a. Pelayaran Intermasional; b. Potensi Pelayaran Niaga; c. Pihak-pihak yang terlibat dalam Pelayaran Niaga. Bab II: DARI HAL KAPAL – a. Mesin Penggerak Kapal; b. Jenis-jenis Kapal Niaga; c. Ukuran-ukuran Kapal Niaga; c. Faktor-faktor Kondisi Kapal Niaga.  Bab III: PENGUSAHAAN KAPAL NIAGA – a. Pilihan Bentuk Pengusahaan Kapal; b. Tentang Semboyan “The Flag Follows the Trade”; c.   Bentuk-bentuk Pengusahaan Kapal Niaga; d. Pelayaran Tidak Tetap (Pelayaran Tramping). Bab IV: MUATAN KAPAL NIAGA – a. Jenis-jenis Muatan Kapal Niaga; b. Pemadatan Muatan; c. Muatan dan Pemuatan; d.Optimum Muatan – Mengangkut Muatan Lebih Banyak; e. Faktor-faktor Kondisi Pemuatan  (Cargo Handling). BAB V: PENGAPALAN MUATAN – a. Dokumen-dokumen Pengapalan (Shipping Documents); b. Bill of Lading Menurut Pelabuhan Tujuan Pengapalan; c. Dokumen-dokumen Muatan Kapal (Cargo Documents); d. Uang Tambang (Freight). Bab VI: HAK DAN KEWAJIBAN PENGANGKUT – a. Batas Tanggung Jawab Pengangkut; b. Substansi Tanggung Jawab Pengangkut; c. Masalah Claim. Bab VII: SISTEM ANGKUTAN PETI KEMAS – a. Jenis-jenis Peti Kemas; b. Ukuran-ukuran Peti Kemas; c. Jenis-jenis Kapal Peti Kemas; d. Sistem Pengapalan Muatan Peti Kemas. Bab VIII: ASURANSI MARITIM – a. Risiko-risiko Dalam Asuransi; b. Macam-macam Bahaya Laut; c Obyek Pertanggungan; d. Asuransi General Average; e. Protection and Indemnity; f. Tanggung Jawab Penanggung; g. Perbedaan Hukum Asuransi Maritim. Bab IX: SEWA-MENYEWA KAPAL – a. Jenis-jenis Charter Kapal; b. Tentang Recharter (Subletting); c. Tawar-menawar (Negosiasi) Charter; d. Syarat-syarat Perjanjian Charter, e. Hari-hari Charter (Chartering Days). Bab X: PENYELENGGARAAN KAPAL DI PELABUHAN – a. Sejarah Pelabuhan; b. Fasilitas Kepelabuhanan; c. Manajemen Pelabuhan. Bab XI: ORGANISASI PERUSAHAAN PELAYARAN – a. Struktur Organisasi Perusahaan Pelayaran Tetap; b. Kantor Cabang Perusahaan Pelayaran; c. Tentang Representative Office.
SHIPPING VOCABULARY
2).  Sewa-menyewa Kapal (Ship Chartering): Bab I: PENDAHULUAN a. Profil Usaha Pelayaran Niaga di Negara Maritim; b. Kebutuhan Kapal dan Pengadaannya; c. Pengadaan Kapal Secara Sewa-beli (Hire Purchase); d. Sebab-musabab Timbulnya Charter;  e. Jenis-jenis Persetujuan Charter. Bab II: PASAR CHARTER: a. Menyewakan dan Menyewa Kapal; b. Keadaan Pasar Charter; c. Prasyarat Perjanjian Sewa Kapal; d. Orang Perantara Charter; e. Proses dan Prosedur Penutupan Charter. Bab III: PERSETUJUAN TIME CHARTER – a. Hal-ihwal Kapal yang Dipersewakan; b. Charter-hire dan Masa Persewaan; c. Kelayak-lautan dan Serah-terima Kapal; d. Pembebanan Biaya-biaya Operasi Kapal; e. Wilayah Operasi Kapal dan Obyek Pengangkutan; f. Hubungan Antara Pencharter dengan Nakhoda dan ABK; g. Batas Tanggung-jawab Penyewa Kapal. Bab IV: PERSETUJUAN VOYAGE CHARTER – a. Kapal dan Seluk-beluknya; b. Pelabuhan Pemuatan, Pelabuhan Pembongkaran; c. Jumlah Muatan yang Diangkut; d. Kecepatan Pemuatan, Kecepatan Pembongkaran; e. Masalah Laytime (Laydays, Laycan); f. Perkiraan Biaya Pelayaran Kapal. LAMPIRAN: 1. Gencon Voyage Charter Party, 2. ASBATIME Time Charter Party
3). Sistem Angkutan Peti Kemas: Bab I: PENDAHULUAN – a. Tentang Pengangkutan Peti Kemas; b. Sejarah Perkembangan Angkutan Peti Kemas; c. Sejarah Perkembangan Peti Kemas di Indonesia. Bab II: PETI KEMAS DAN KAPAL PETI KEMAS – a. Jenis-jenis Peti-kemas dan Penggunaannya; b. Bahan-bahan Pembuatan Peti Kemas; c. Dimensi Peti Kemas; d. Sistem Identifikasi Peti Kemas; e. Pengelolaan Peti Kemas dan Muatannya; f. Jenis-jenis Kapal Peti Kemas. Bab III: PENGAPALAN MUATAN PETI KEMAS – a. Sistem Pengapalan Muatan Peti Kemas; b. Pengapalan Melalui Private CFS. Bab IV: DOKUMEN-DOKUMEN PENGAPALAN PETI KEMAS – a. Langkah-langkah Pengapalan Muatan Peti Kemas; b. Jenis-jenis Dokumen Pengapalan Peti Kemas. Bab V: PELABUHAN PETI KEMAS (CONTAINER PORT) – a. Pelabuhan Peti-kemas, Pelabuhan Konvensional; b. Prasarana dan Sarana Pelabuhan Peti Kemas; c. Fasilitas Penunjang Operasi Pelabuhan Peti Kemas; d. Muat-bongkar Peti Kemas; e. Proses dan Prosedur Inklaring Muatan Peti Kemas; f. Perkembangan Angkutan Peti Kemas di Indonesia.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR CONTOH DOKUMEN ANGKUTAN PETI KEMAS
DAFTAR BAGAN
Catatan Pengarang Buku.
Ketiga buku yang judulnya disebutkan di atas sudah selesai direvisi dan sekarang tersimpan di dalam hard disc pada komputer PC penulis, siap untuk di cetak (print ready). Jika sudah selesai dicetak dan dijilid, akan dijual secara online dengan perkiraan harga sebagai berikut, termasuk ongkos kirim melalui TIKI JNE:
Buku Pokok-pokok Pelayaran Niaga akan dijual dengan harga Rp.80.000.- per eksemplar. Buku ini, dilengkapi dengan Shipping Vocabulary (kamus shipping) pertama kali diciptakan tahun 1972; dicetak dan diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT. Bhratara Karya Aksara tahun 1979.  Peminat buku-buku karangan saya yang masih menyimpan buku ini (baik yang diterbitkan oleh PT. Bhratara Karya Aksara, oleh CV. Akademika Pressindo maupun PT. Toko Gunung Agung) dianjurkan untuk membeli edisi baru ini karena substansinya mengalami banyak perubahan walaupun beberapa definisi penting masih tetap berlaku dan disajikan dalam edisi yang akan dipasarkan secara online ini. Sebagaimana saya tulis dalam blog www.konsultanmaritim.blogspot.com ini, sejak tahun 2009 telah berlaku Rotterdam Rules 2009 yang sudah menerapkan teknologi informatika sehingga konvensi internasional yang telah dibuat sebelumnya harus menyesuaikan diri dengan Konvensi PBB yang baru ini.
1.      Buku nomor 2 dan 3 (Sewa-menyewa Kapal dan Sistem Angkutan Peti HasilKemas) masing-masing akan dijual dengan harga Rp.50.000.- Catatan: sebelum mempelajari salah satu dari kedua judul buku ini sebaiknya telah membaca buku Pokok-pokok Pelayaran Niaga yang merupakan ekstrak dari semua permasalahan pengangkutan barang melalui laut.
2.      Peminat buku yang sudah mengirimkan SMS untuk memesan buku, pada saatnya nanti akan saya minta menginformasikan alamat lengkapnya agar jika buku sudah selesai dijilid dapat segera saya kirimkan. Untuk pembayaran bagi penjualan online buku nanti, saya menggunakan rekening TAHAPAN BCA Kantor Cabang Pembantu Rawasari nomor 5790.199.211 atas nama FDC. SUDJATMIKO DRS MM.  
Atas segala perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih dan tidak lupa saya mengharapkan kesediaan anda menyampaikan teguran, kritikan dan maukan lainnya guna meningkatkan buku-buku karangan saya. Jika ketiga buku tersebut sudah beredar, moga-moga dengan ijin Tuhan Yang Maha Kuasa saya dapat menyelesaikan penulisan buku-buku maritime yang lain. Amin.


Senin, 27 Agustus 2012

Konsultasi Demurrage Kapal Tongkang

Hallo pencinta kemaritiman, mohon maaf absen beberapa saat karena ada masalah kesehatan fisik yang cukup. Saat inipun belum pulih namun kesehatan mental baik-baik saja (memori tetap OK) walaupun belum kembali msuk ke dalam kelas untu bertatap muka dengan anak didik.
Berikut ini blogger sampaikan kutipan berita yang kuanggap sangat penting dan berkaitan dengan masalah perbukuan, tidak terkecuali buku maritim yang menjadi spesialiasi blogger, sebagai beikut:


DEWAN BUKU NASIONAL

Berikut ini blogger kutipkan tulisan Alfons Taryadi bertajuk “Mendialogkan Gawatnya Perbukuna Nasional” yang dimuat dalam Kompas, 23 Juli 2012.
Perbukuan nasional kita banyak dikeluhkan karena tidak ada kebijakan yang tunggal dan terpadu. Ayip Rosidi, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) tahun 1978 sudah mengeluhkan ini. Kritik serupa disampaikan Ketua Umum Ikapi berikutnya, Ismid Hadad, 1980.
Suatu hari tahun 1998 sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi saya mendampingi Arselan Harahap (Ketu Umum Ikapi 1998 – 2002) menghadap pejabat tinggi pemerintah untuk membicarakan pengembangan perbukuan nasional.
Ketika kami baru menceritakan kondisi perbukuan Negara tetangga, sang pejabat langsung memotong: Saya tidak suka membandingkan Indonesia dengan Negara lain. Ujung-ujungnya kalian hanya akan menuduh pemerintah kurang ini kurang itu”. Saya jadi ingat kata-kata (mantan) Mendikbud Prof. Dr. Wardiman Joyonegoro dalam sambutannya pada HUT Ikapi tahun 1996. Ia justru menyarankan Ikapi membuat studi banding ke Negara tetangga,
Maka, 16-21 Agustus 1996, saya memimpin Tim Ikapi untuk meninjau perbukuan di Malaysia. Tim kami melaporkan hasil kunjungan ini dalam mimeograf 77 halaman berjudul Melongok Penerbitan Buku di Malaysia”. Sikap Prof. Wardiman membuat saya yakin bahwa perbukuan kita, bagaimanapun kondisinya, tetap bisa dan perlu di dialogkan. Syaratnya, semua peserta mengakui bahwa perbukuan adalah milik kita bersama.
Seturut Augusto Curi (Brilliant Parents Fascinating Teachers,2003), bicara adalah mengekspresikan dunia di sekitar kita,sedangkan berdialog mengekspresikan dunia kita. Maka kita tak hanya bicara, tetapi berdialog tentang perbukuan kita.
Tanpa saling tuding
Dialog bias dimulai dari sorotan Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi Pusat Setia Dharma Madjid atas pembbubaran Dewan Buku nasional (DBN) oleh Kementrian Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan alasan  lembaga nonstructural tersebut belum berkinerja baik (Kompas, 29/6/2012).
Memang, Keppres Nomor 110 Tahun 1999 mengamanatkan pembentukan DBN. Namun, saat say menulis “Menggulirkan Dewan Perbukuan Nasional” (Kompas,18 September 2002), keppres tersebut belum terwujud. Baru 18 September 2002 dideklarasikan berdirinya DBN oleh para pemimpin perbukuan seperti Ikapi, Himpunan Penerjemah Indonesia, Ikatan Pengarang Aksara, dan Wanita Penulis Indonesia.
Pendirian DBN sepengetahuan Dr Malik Fadjar sebagai Mendikbud kala itu. Bahkan,staf ahlinya, Endro Sumardjo, ia izinkan mengetuai DBN. Ia juga membolehkan sebagian dari anggaran Badan Pertimbangan dan Pengembangan Perbukuan nasional untuk membeayai kegiatan DBN, sambil menunggu peresmian DBN sebagai lembaga nonstructural atas dasar putusan Keppres 13 September 1999.
Di situlah kami berusaha menyusun kebijakan dan strategi pengembangan perbukuan nasional dan menanggapi usulan dewan Buku Kebangsaan Malaysia tentang Pembentukan Dewan Buku ASEAN.
Saran UNESCO
Konsep DBN diperkenalkan oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai salah satu mekanisme pengembangan perbukuan nasional serta promosi minat baca. Dan data 1987 menunjukkan bahwa DBN telah dibentuk di 13 negara kawasan asia, afrika dan Karibia . Di Asia Tenggara, DBN juga didirikan di Malaysia, Filipina,Singapura, Thailand, dan Indonesia untuk menjawab kebutuhan bangsa akan buku. Di Indonesia, DBN bentukan 1978 itu disebut Badan Pertimbangan dan Pengembangan Buku Nasional (BPPBN).
DBN Filipina berada di bawah kantor kepresidenan untuk menjamin pengembangan industry buku lewat rumusan serta perwujudan suatu kebijakan perbukuan nasional. Rancangan pengembangan buku nasional DBN Filipina itu bisa menjadi model bagi DBN di Indonesia. Artinya, perbukuan nasional sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa langsung di bawah kendali Presiden RI.

 Di sini bloggwe ingin mengutarakan hal-hal crucial dan sekaligus memprihatinkan terkait penerbitan dan peredaran buku-buku, sebagai berikut: Pertama, skala penerbitan: diketahui bahwa penerbitan buku, oleh penerbit/pencetak buku berkala besar berjalan melalui jalur "offset printing". Pada system pencetakan "offset plano" ini (mencetak pada kertas beukuran besar 120 x 120 cM) ini terdapat dua metode cetak offset yaitu 1): offset plano penuh, yaitu "sekali tembak" mencetak sebanyak 5.000 (lima ribu copy) dan master cetaknya dibuang, 2). offset plano terbatas "hanya" mencetak sebanyak 3.000 copy. 
Mesin cetaknya juga ada dua macam yaitu yang hanya bisa mencetak satu lembar sehingga untuk mencetak lembar lawannya kertas yang akan dicetak harus diumpankan lagi dengan dibalik. 
Penerbit/pencetak berskala sangat besar umumnya menggunakan mesin yang dapat mencetak "duplex" yaitu mencetak dua halaman secara sekaligus. 
Bahan yang dicetak duplex, selesai proses pencetakan langsung masuk ke dalam "mesin pelipat" dimana kertas berukuran plano tersebut langsung dilipat-lipat menjadi sekian halaman buku seseuai dengan program perencanaan format buku (P.sekian cM, L.sekian cM) lalu dipress. 
Katakanlah buku dirancang setebal 1,5cM (entah berapa ratus halaman itu) maka satu lembar kertas plano itu akan menjadi lipatan-lipatan sebanyak sekian gebung dan setelah sekian lembar kertas berukuran plano selesai dicetak semuanya, akan diperoleh katakanlah duabelas gebung halaman-halaman buku yang siap dipres menjadi satu buku seutuhnya untk pada akhirnya dijilid menjadi satu buku seutuhnya baik engan metode jilid lem atau jilid jahit. Langkah terakhir adalah buku "disisir" yaitu ujung lebar, dan kedua ujung atas dan bawahnya dipotong kurang dari 0.5mM sehingga buku mnjadi rapi. 
Mungkin anda pernah membeli buku yang ujung lebar dan tingginya lengket sehingga anda harus memotongnya supaya buku enak dibaca. Hal itu terjadi karena proses penyisiran ujung buku tidak berjalan dangan sempurna.
Sekarang cerita tentang biku karangan orang Amerika dan diterbitkan oleh penerbit USA (tetapi mungkin juga penerbit lain. Pada buku terbitan USA itu pasti ada "halaman ackonwlegment" yaitu ucapan terima kasih kepada pakar yang telah membaca buku itu sebelum diterbitkan. Sudah barang tentu para pembaca itu mendapat honor secukupnya dari penerbit. Anda seorang pengusaha penerbitan buku? Apakah anda mempraktekkan mekanisme itu? Tentu anda tidak berani menjawab pertanyaan ini bukan? Kecuali satu dua gelintir pengusaha penerbitan yang memang mempraktekkan sistem Amerika itu (juga British dan India juga sudah memulai langkah mulia itu).
 Blogger kadang-kadang merasa iri dengan rekan-rekan dari Etnis Nias yang mempunyai petrampilan menciptakan buku yang oplaagnya mencapai 5.000 bahkan 10.000 eksemplar buku sekali temak. Terhadap penulis sekaliber ini, penerbita biasanya tidak"berani main-main" (baca: kontraknya untuk 1.000 eksemplar tetapi dia mencetak offset olano). Kabarnya ilmuwan Rhenald Kasali juga (lebih atau kurangnya) tergolong  ke dalam penulis kaliber ini.
Para penulis buku yang rata-rata masih dikibuli penerbit, mohon maaf, tulisan ini dimaksudkan untuk menarik minat dan juga menggugah kemauan rekan-rekan untuk menyampaikan masukan guna disampaikan kepada Dewan Buku Nasional yang saya yakin saat ini sedang menyusun rancangan untuk menciptakan sistem perbukuan nasional untuk menciptakan sistem yang melindungi semua stake holder perbukuan nasional. Begitu banyak pengarang, pencipat, pencinta buku, mosok harus dikalahkan oleh mafia perbukuan.
Blogger sendiri adalah juga pengarang buku, ada sembilan judul sudah kuselesaikan (semua menyangkut substansi kemaritiman/transportasi laut. Awal Mei 2012 blogger mengikuti Seminar Bisnis Online di JDC, yang dilanjutkan dengan workshop dua hari. Dua kali saya mengikuti worshop dan pada akhir woekshop angkatan IV pada 8 Juli 2012 kesehatanku ambruk dan masuk rumah saki. Saat ini, pasca Lebaran 1433 Hijriah, blogger seminar dan workshop yang diprakrsai oleh SPO Surabaya itu pasti akan dibuka lagi dan aku sudah minta agar anakku ikut sebagai penggantiku. Pengamat blog ini jika berminat disarankan mencari iklan kecil pada Kompas. kalau ada lekas daftar, gratis kok kecuali workshopnya.
Blogger sendiri memang berencana membuka toko buku online untuk memamarkan buku-buku karanganku. Mudah-mudahan Tuhan YME mengabulkan permohoankau yang akan akan kulanjutkan kepada anakkua. Mohon doa restu pengambat blog ini. Amin.