konsultan maritim
Kamis, 26 September 2013
BLOG NEWS
BLOG NEWS
Drs. FDC. Sudjatmiko,
MM saat ini berusia 76 tahun (jalan), adalah penulis buku-buku kemaritiman,
shipping business management and operation, berpengalaman lama dalam perusahaan
pelayaran internasional dan juga dalam bisnis freight forwarding serta pernah
menjadi import manager pada perusahaan industry manufacturing selama delapan
tahun.
Sebagai independent common writer dalam
penulisan buku-buku tersebut merasa dikecewakan oleh perilaku penerbit umum
yang tak dapat jujur menghargai karya penulisan yang dihasilkannya melainkan
hanya mengutamakan keuntungan perysahaannya saja dengan menelikung hak dan
kewajiban penulis buku yang menjadi mitra kerjanya.
Sejak setahun yang lalu
saya telah merintis penerbitan buku-buku karanganku dan dipasarkan secara
online. Saya telah dua kali mengikuti seminar bagi keikutsertaan dalam bisnis
online danmun tidak sepenuhnya dapat manimba ilmu yang diajarkan, maka dengan
keterbatasan pengertaan internet yang kumiliki saya telah berhasil merintis
pemasaran online tersebut. Hasilnya belum banyak, namun sudah melayani pesanan
dari Palu, Batam, Samarinda dan Batas dengan memanfaatkan jasa pengiritman yang
dijalankan oleh PT. TIKI JNE.
Maka melalui situs saya
www.konsultanmaritim.blogspot.com serta alamat email
saya konijatmiko@gmail.com saya berusaha merengkuh peminat buku kemaritiman di seluruh Indonesia
agar kiranya menunjungi salah satu atau dua alamat tersebut dan memesan buku
yang sudah saya edarkan.
Pada saat ini tiga
judul buku sudah saya edarkan yaitu: 1). Pokok-pokok Pelayaran Niaga (8+218
hal), 2). Sistem Angkutan Peti Kemas (6 + 189 hal) dan 3). Sewa-menyewa Kapal
(6 + 210 hal).
Ketiga buku tersebut
saya jual dengan harga @ Rp.75.000.- ditambah ongkos kirim TIKI-JNE (at cost,
harap menanyakan kepada agen TIKI-JNE setempat berapakah biaya pengiriman dari
Jakarta sampai di tempat tujuan pengiriman, untuk program pengirim regular atau
express – satu hari diba ditempat tujuan). Dengan demikian pemesan buku dapat
mentransfer dalam nominal yang tepat. Buku dikirimkan setelah transfer dana
masuk ke rekening BCA saya no.5790.199.211 pada Bank BCA KCP. Rawasari atas
nama FDC. SUDJATMIKO, DRS. MM
Selasa, 07 Mei 2013
Senin, 18 Maret 2013
Saya, sebagai
pengarang buku-buku maritim, merasa bersyukur bahwa dalam usia yang uzur,
diberi kesempatan untuk menjalankan bisnis menjual buku online. Buku-buku
karangan saya, seluruhnya ada Sembilan judul, hamper semua menguraikan materi
kemaritiman, tepatnya bidang shipping business operation and management
termasuk Asuransi Maritim yang dahulu disebut Asuransi Laut.
Buku utama karangan saya, Pokok-pokok Pelayaran Niaga, saat ini sedang dalam proses
penggandaan secara tradisional atau boleh dikatakan primitive karena saya pasti
tidak mempunyai dana untuk mencetaknya menggunakan metode offset plano, apalagi
system duplex yang secara bisnis dapat menurunkan tingkat biaya produksi namun
yaitu tadi, harus menyiapkan dana sangat besar. Menyusul selesainya penjilidan
buku tersebut di atas akan segera dikerjakan buku berikut yaitu Sewa-menyewa Kapal dan atau Sistem Angkutan Peti Kemas.
Perlu diketahui bahwa sebelum website “jual buku online”
siap diluncurkan, ada peminat buku yang sudah mengirimkanuang pembelian buku;
saya bermaksud mengembalikan uang tersebut karena belum ada gambaran kira-kira
kapan peluncuran website akan terlaksana, tetapi pengirim uang menjawab “biar
saja, nanti kalau buku sudah siap segera kirim ke alamat saya di Gresik. Dalam
waktu satu dua hari ini website diharapkan sudah meluncur, mohon bapak
siap-siap saja menambah dana untuk pembelian lebih dari satu judul buku.
Buku berjudul Pokok-pokok
Pelayaran Niaga tersebut di atas, 218 halaman plus 9 halaman kata pengantar
dan lain-lain, kira-kira akan saya pasarkan dengan harga Rp.75.000.- per
eksemplar ditambah ongkos kirim.
Demikian berita singkat dari saya, semoga niat saya
menghadirkan buku-buku yang sangat diperlukan bagi mahaiswa/taruna Akademi
Maritim, dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, suatu bangsa
maritime yang akhir-akhir ini terlihat menghadapi risiko erosi jiwa kemaritiman
tersebut. Perlu diketahui bahwa berlatar belakang pengalaman saya bekerja pada
perusahaan pelayaran international, juga bidang customs clearance maka
“maritim” yang saya maksud itu terutama adalah sub sector angkutan laut
termasuk Asuransi Maritim yang dulu disebut Asuransi Laut.
Jumat, 15 Maret 2013
Hasil ELABORASI BUKU-BUKU MARITIM (SHIPPING BUSINESS MANAGEMENT AND OPERATION)
Sudah
saya sampaikan dalam forum ini bahwa beberapa judul buku karangan saya, khusus
menyangkut substansi kemaritiman, bidang pengangkutan laut termasuk international multi-modal transportation
system sedang dalam persiapan untuk dipasarkan secara online.
Dalam
rangka menyongsong pelaksanaan bisnis online tersebut, pertama kali dalam
kesempatan ini saya bermaksud “bedah buku” menguraikan substansi dari tiga buku
yang naskahnya sudah “print-ready” dan
segera akan masuk ke dapur pencetakan, sebagai berikut:
Buku
Pokok-pokok Pelayaran Niaga, sebagai
buku utama yang pertama kali
diciptakan tahun 1970, sudah direvisi total dengan memasukkan materi dari
Konvensi PBB tentang pengangkutan barang yang seluruhnya atau sebagian melalui
laut, dikenal sebagai Konvensi Rotterdam Rules 2009 yang sudah mengadopsi electronic documentatiom dan dengan
demikian konvensi-konvensi international sebelumnya dinyatakan diganti (namun
tidak dinyatakan tidak berlaku berlaku secara total). Definisi-definisi penting
yang tidak berkait dengan teknologi
informatika tetap dipertahankan dan diadopsi ke dalam The Rotterdam Rules
2009.
Dalam edisi revisi ini penulis juga
mengutip materi Konvensi Internasional tentang Pengangangkutan Multi-moda yaitu
pengangkutan barang melalui laut dan atau darat dari negara tertentu untuk
diserahkan kepada consignee di negara lain, pengangkutan mana dilakukan oleh
dua perusahaan pengangkutan atau lebih, yang berbeda, dengan hanya menggunakan
satu surat perjanjian pengangkutan. Lebih lanjut dapat disebutkan secara
ringkas bab-bab yang ditulis di dalam ketiga buku ini sebagai berikut:
Judul Buku
Mengandung Substansi Apa
1). Pokok-pokok
Pelayaran Niaga: BabI:
PENDAHULUAN - a. Pelayaran Intermasional; b. Potensi Pelayaran Niaga; c.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Pelayaran Niaga. Bab II: DARI HAL KAPAL – a.
Mesin Penggerak Kapal; b. Jenis-jenis Kapal Niaga; c. Ukuran-ukuran Kapal
Niaga; c. Faktor-faktor Kondisi Kapal Niaga.
Bab III: PENGUSAHAAN KAPAL NIAGA – a. Pilihan Bentuk Pengusahaan Kapal;
b. Tentang Semboyan “The Flag Follows the Trade”; c. Bentuk-bentuk Pengusahaan Kapal Niaga; d.
Pelayaran Tidak Tetap (Pelayaran Tramping). Bab IV: MUATAN KAPAL NIAGA – a.
Jenis-jenis Muatan Kapal Niaga; b. Pemadatan Muatan; c. Muatan dan Pemuatan;
d.Optimum Muatan – Mengangkut Muatan Lebih Banyak; e. Faktor-faktor Kondisi
Pemuatan (Cargo Handling). BAB V:
PENGAPALAN MUATAN – a. Dokumen-dokumen Pengapalan (Shipping Documents); b. Bill
of Lading Menurut Pelabuhan Tujuan Pengapalan; c. Dokumen-dokumen Muatan Kapal
(Cargo Documents); d. Uang Tambang (Freight). Bab VI: HAK DAN KEWAJIBAN
PENGANGKUT – a. Batas Tanggung Jawab Pengangkut; b. Substansi Tanggung Jawab
Pengangkut; c. Masalah Claim. Bab VII: SISTEM ANGKUTAN PETI KEMAS – a.
Jenis-jenis Peti Kemas; b. Ukuran-ukuran Peti Kemas; c. Jenis-jenis Kapal Peti
Kemas; d. Sistem Pengapalan Muatan Peti Kemas. Bab VIII: ASURANSI MARITIM – a. Risiko-risiko
Dalam Asuransi; b. Macam-macam Bahaya Laut; c Obyek Pertanggungan; d. Asuransi
General Average; e. Protection and Indemnity; f. Tanggung Jawab Penanggung; g.
Perbedaan Hukum Asuransi Maritim. Bab IX: SEWA-MENYEWA KAPAL – a. Jenis-jenis
Charter Kapal; b. Tentang Recharter (Subletting); c. Tawar-menawar (Negosiasi)
Charter; d. Syarat-syarat Perjanjian Charter, e. Hari-hari Charter (Chartering
Days). Bab X: PENYELENGGARAAN KAPAL DI PELABUHAN – a. Sejarah Pelabuhan; b.
Fasilitas Kepelabuhanan; c. Manajemen Pelabuhan. Bab XI: ORGANISASI PERUSAHAAN
PELAYARAN – a. Struktur Organisasi Perusahaan Pelayaran Tetap; b. Kantor Cabang
Perusahaan Pelayaran; c. Tentang Representative Office.
SHIPPING
VOCABULARY
2). Sewa-menyewa Kapal (Ship
Chartering): Bab I: PENDAHULUAN
a. Profil Usaha Pelayaran Niaga di Negara Maritim; b. Kebutuhan Kapal dan
Pengadaannya; c. Pengadaan Kapal Secara Sewa-beli (Hire Purchase); d.
Sebab-musabab Timbulnya Charter; e.
Jenis-jenis Persetujuan Charter. Bab II: PASAR CHARTER: a. Menyewakan dan
Menyewa Kapal; b. Keadaan Pasar Charter; c. Prasyarat Perjanjian Sewa Kapal; d.
Orang Perantara Charter; e. Proses dan Prosedur Penutupan Charter. Bab III:
PERSETUJUAN TIME CHARTER – a. Hal-ihwal Kapal yang Dipersewakan; b.
Charter-hire dan Masa Persewaan; c. Kelayak-lautan dan Serah-terima Kapal; d.
Pembebanan Biaya-biaya Operasi Kapal; e. Wilayah Operasi Kapal dan Obyek
Pengangkutan; f. Hubungan Antara Pencharter dengan Nakhoda dan ABK; g. Batas
Tanggung-jawab Penyewa Kapal. Bab IV: PERSETUJUAN VOYAGE CHARTER – a. Kapal dan
Seluk-beluknya; b. Pelabuhan Pemuatan, Pelabuhan Pembongkaran; c. Jumlah Muatan
yang Diangkut; d. Kecepatan Pemuatan, Kecepatan Pembongkaran; e. Masalah
Laytime (Laydays, Laycan); f. Perkiraan Biaya Pelayaran Kapal. LAMPIRAN: 1.
Gencon Voyage Charter Party, 2. ASBATIME Time Charter Party
3). Sistem Angkutan Peti Kemas: Bab I: PENDAHULUAN – a. Tentang Pengangkutan Peti Kemas;
b. Sejarah Perkembangan Angkutan Peti Kemas; c. Sejarah Perkembangan Peti Kemas
di Indonesia. Bab II: PETI KEMAS DAN KAPAL PETI KEMAS – a. Jenis-jenis
Peti-kemas dan Penggunaannya; b. Bahan-bahan Pembuatan Peti Kemas; c. Dimensi
Peti Kemas; d. Sistem Identifikasi Peti Kemas; e. Pengelolaan Peti Kemas dan
Muatannya; f. Jenis-jenis Kapal Peti Kemas. Bab III: PENGAPALAN MUATAN PETI
KEMAS – a. Sistem Pengapalan Muatan Peti Kemas; b. Pengapalan Melalui Private CFS. Bab IV: DOKUMEN-DOKUMEN
PENGAPALAN PETI KEMAS – a. Langkah-langkah Pengapalan Muatan Peti Kemas; b.
Jenis-jenis Dokumen Pengapalan Peti Kemas. Bab V: PELABUHAN PETI KEMAS
(CONTAINER PORT) – a. Pelabuhan Peti-kemas, Pelabuhan Konvensional; b.
Prasarana dan Sarana Pelabuhan Peti Kemas; c. Fasilitas Penunjang Operasi
Pelabuhan Peti Kemas; d. Muat-bongkar Peti Kemas; e. Proses dan Prosedur
Inklaring Muatan Peti Kemas; f. Perkembangan Angkutan Peti Kemas di Indonesia.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR CONTOH DOKUMEN ANGKUTAN PETI
KEMAS
DAFTAR BAGAN
Catatan Pengarang Buku.
Ketiga buku yang judulnya disebutkan
di atas sudah selesai direvisi dan sekarang tersimpan di dalam hard disc pada
komputer PC penulis, siap untuk di cetak (print ready). Jika sudah selesai
dicetak dan dijilid, akan dijual secara online dengan perkiraan harga sebagai
berikut, termasuk ongkos kirim melalui TIKI JNE:
Buku Pokok-pokok Pelayaran Niaga akan dijual dengan harga Rp.80.000.- per eksemplar. Buku ini,
dilengkapi dengan Shipping Vocabulary
(kamus shipping) pertama kali diciptakan tahun 1972; dicetak dan diterbitkan
pertama kali oleh Penerbit PT. Bhratara Karya Aksara tahun 1979. Peminat buku-buku karangan saya yang masih
menyimpan buku ini (baik yang diterbitkan oleh PT. Bhratara Karya Aksara, oleh
CV. Akademika Pressindo maupun PT. Toko Gunung Agung) dianjurkan untuk membeli
edisi baru ini karena substansinya mengalami banyak perubahan walaupun beberapa
definisi penting masih tetap berlaku dan disajikan dalam edisi yang akan
dipasarkan secara online ini. Sebagaimana saya tulis dalam blog www.konsultanmaritim.blogspot.com ini, sejak tahun 2009 telah berlaku
Rotterdam Rules 2009 yang sudah menerapkan teknologi informatika sehingga
konvensi internasional yang telah dibuat sebelumnya harus menyesuaikan diri
dengan Konvensi PBB yang baru ini.
1. Buku nomor 2 dan 3 (Sewa-menyewa Kapal dan Sistem Angkutan Peti HasilKemas)
masing-masing akan dijual dengan harga Rp.50.000.- Catatan: sebelum mempelajari salah satu dari kedua judul buku ini
sebaiknya telah membaca buku Pokok-pokok Pelayaran Niaga yang merupakan ekstrak
dari semua permasalahan pengangkutan barang melalui laut.
2. Peminat buku yang sudah mengirimkan
SMS untuk memesan buku, pada saatnya nanti akan saya minta menginformasikan
alamat lengkapnya agar jika buku sudah selesai dijilid dapat segera saya
kirimkan. Untuk pembayaran bagi penjualan online buku nanti, saya menggunakan
rekening TAHAPAN BCA Kantor Cabang Pembantu Rawasari nomor 5790.199.211 atas
nama FDC. SUDJATMIKO DRS MM.
Atas segala perhatiannya saya
mengucapkan banyak terima kasih dan tidak lupa saya mengharapkan kesediaan anda
menyampaikan teguran, kritikan dan maukan lainnya guna meningkatkan buku-buku
karangan saya. Jika ketiga buku tersebut sudah beredar, moga-moga dengan ijin
Tuhan Yang Maha Kuasa saya dapat menyelesaikan penulisan buku-buku maritime
yang lain. Amin.
Rabu, 13 Februari 2013
Senin, 27 Agustus 2012
Konsultasi Demurrage Kapal Tongkang
Hallo pencinta kemaritiman, mohon maaf absen beberapa saat karena ada masalah kesehatan fisik yang cukup. Saat inipun belum pulih namun kesehatan mental baik-baik saja (memori tetap OK) walaupun belum kembali msuk ke dalam kelas untu bertatap muka dengan anak didik.
Berikut ini blogger sampaikan kutipan berita yang kuanggap sangat penting dan berkaitan dengan masalah perbukuan, tidak terkecuali buku maritim yang menjadi spesialiasi blogger, sebagai beikut:
Berikut ini blogger sampaikan kutipan berita yang kuanggap sangat penting dan berkaitan dengan masalah perbukuan, tidak terkecuali buku maritim yang menjadi spesialiasi blogger, sebagai beikut:
DEWAN
BUKU NASIONAL
Berikut
ini blogger kutipkan tulisan Alfons Taryadi bertajuk “Mendialogkan Gawatnya
Perbukuna Nasional” yang dimuat dalam Kompas, 23 Juli 2012.
Perbukuan
nasional kita banyak dikeluhkan karena tidak ada kebijakan yang tunggal dan terpadu.
Ayip Rosidi, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) tahun 1978 sudah
mengeluhkan ini. Kritik serupa disampaikan Ketua Umum Ikapi berikutnya, Ismid
Hadad, 1980.
Suatu
hari tahun 1998 sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi saya mendampingi Arselan
Harahap (Ketu Umum Ikapi 1998 – 2002) menghadap pejabat tinggi pemerintah untuk
membicarakan pengembangan perbukuan nasional.
Ketika
kami baru menceritakan kondisi perbukuan Negara tetangga, sang pejabat langsung
memotong: Saya tidak suka membandingkan Indonesia dengan Negara lain.
Ujung-ujungnya kalian hanya akan menuduh pemerintah kurang ini kurang itu”.
Saya jadi ingat kata-kata (mantan) Mendikbud Prof. Dr. Wardiman Joyonegoro
dalam sambutannya pada HUT Ikapi tahun 1996. Ia justru menyarankan Ikapi
membuat studi banding ke Negara tetangga,
Maka,
16-21 Agustus 1996, saya memimpin Tim Ikapi untuk meninjau perbukuan di
Malaysia. Tim kami melaporkan hasil kunjungan ini dalam mimeograf 77 halaman
berjudul Melongok Penerbitan Buku di Malaysia”. Sikap Prof. Wardiman membuat
saya yakin bahwa perbukuan kita, bagaimanapun kondisinya, tetap bisa dan perlu
di dialogkan. Syaratnya, semua peserta mengakui bahwa perbukuan adalah milik
kita bersama.
Seturut
Augusto Curi (Brilliant Parents Fascinating Teachers,2003), bicara adalah
mengekspresikan dunia di sekitar kita,sedangkan berdialog mengekspresikan dunia
kita. Maka kita tak hanya bicara, tetapi berdialog tentang perbukuan kita.
Tanpa
saling tuding
Dialog
bias dimulai dari sorotan Ketua Dewan Pertimbangan Ikapi Pusat Setia Dharma
Madjid atas pembbubaran Dewan Buku nasional (DBN) oleh Kementrian Pendayagunaan
Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan alasan
lembaga nonstructural tersebut belum berkinerja baik (Kompas,
29/6/2012).
Memang,
Keppres Nomor 110 Tahun 1999 mengamanatkan pembentukan DBN. Namun, saat say
menulis “Menggulirkan Dewan Perbukuan Nasional” (Kompas,18 September 2002),
keppres tersebut belum terwujud. Baru 18 September 2002 dideklarasikan
berdirinya DBN oleh para pemimpin perbukuan seperti Ikapi, Himpunan Penerjemah
Indonesia, Ikatan Pengarang Aksara, dan Wanita Penulis Indonesia.
Pendirian
DBN sepengetahuan Dr Malik Fadjar sebagai Mendikbud kala itu. Bahkan,staf
ahlinya, Endro Sumardjo, ia izinkan mengetuai DBN. Ia juga membolehkan sebagian
dari anggaran Badan Pertimbangan dan Pengembangan Perbukuan nasional untuk
membeayai kegiatan DBN, sambil menunggu peresmian DBN sebagai lembaga
nonstructural atas dasar putusan Keppres 13 September 1999.
Di
situlah kami berusaha menyusun kebijakan dan strategi pengembangan perbukuan
nasional dan menanggapi usulan dewan Buku Kebangsaan Malaysia tentang
Pembentukan Dewan Buku ASEAN.
Saran
UNESCO
Konsep
DBN diperkenalkan oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO)
sebagai salah satu mekanisme pengembangan perbukuan nasional serta promosi
minat baca. Dan data 1987 menunjukkan bahwa DBN telah dibentuk di 13 negara
kawasan asia, afrika dan Karibia . Di Asia Tenggara, DBN juga didirikan di
Malaysia, Filipina,Singapura, Thailand, dan Indonesia untuk menjawab kebutuhan
bangsa akan buku. Di Indonesia, DBN bentukan 1978 itu disebut Badan
Pertimbangan dan Pengembangan Buku Nasional (BPPBN).
DBN
Filipina berada di bawah kantor kepresidenan untuk menjamin pengembangan
industry buku lewat rumusan serta perwujudan suatu kebijakan perbukuan
nasional. Rancangan pengembangan buku nasional DBN Filipina itu bisa menjadi
model bagi DBN di Indonesia. Artinya, perbukuan nasional sebagai sarana
mencerdaskan kehidupan bangsa langsung di bawah kendali Presiden RI.
Di sini bloggwe ingin mengutarakan hal-hal crucial dan sekaligus memprihatinkan terkait penerbitan dan peredaran buku-buku, sebagai berikut: Pertama, skala penerbitan: diketahui bahwa penerbitan buku, oleh penerbit/pencetak buku berkala besar berjalan melalui jalur "offset printing". Pada system pencetakan "offset plano" ini (mencetak pada kertas beukuran besar 120 x 120 cM) ini terdapat dua metode cetak offset yaitu 1): offset plano penuh, yaitu "sekali tembak" mencetak sebanyak 5.000 (lima ribu copy) dan master cetaknya dibuang, 2). offset plano terbatas "hanya" mencetak sebanyak 3.000 copy.
Mesin cetaknya juga ada dua macam yaitu yang hanya bisa mencetak satu lembar sehingga untuk mencetak lembar lawannya kertas yang akan dicetak harus diumpankan lagi dengan dibalik.
Penerbit/pencetak berskala sangat besar umumnya menggunakan mesin yang dapat mencetak "duplex" yaitu mencetak dua halaman secara sekaligus.
Bahan yang dicetak duplex, selesai proses pencetakan langsung masuk ke dalam "mesin pelipat" dimana kertas berukuran plano tersebut langsung dilipat-lipat menjadi sekian halaman buku seseuai dengan program perencanaan format buku (P.sekian cM, L.sekian cM) lalu dipress.
Katakanlah buku dirancang setebal 1,5cM (entah berapa ratus halaman itu) maka satu lembar kertas plano itu akan menjadi lipatan-lipatan sebanyak sekian gebung dan setelah sekian lembar kertas berukuran plano selesai dicetak semuanya, akan diperoleh katakanlah duabelas gebung halaman-halaman buku yang siap dipres menjadi satu buku seutuhnya untk pada akhirnya dijilid menjadi satu buku seutuhnya baik engan metode jilid lem atau jilid jahit. Langkah terakhir adalah buku "disisir" yaitu ujung lebar, dan kedua ujung atas dan bawahnya dipotong kurang dari 0.5mM sehingga buku mnjadi rapi.
Mungkin anda pernah membeli buku yang ujung lebar dan tingginya lengket sehingga anda harus memotongnya supaya buku enak dibaca. Hal itu terjadi karena proses penyisiran ujung buku tidak berjalan dangan sempurna.
Sekarang cerita tentang biku karangan orang Amerika dan diterbitkan oleh penerbit USA (tetapi mungkin juga penerbit lain. Pada buku terbitan USA itu pasti ada "halaman ackonwlegment" yaitu ucapan terima kasih kepada pakar yang telah membaca buku itu sebelum diterbitkan. Sudah barang tentu para pembaca itu mendapat honor secukupnya dari penerbit. Anda seorang pengusaha penerbitan buku? Apakah anda mempraktekkan mekanisme itu? Tentu anda tidak berani menjawab pertanyaan ini bukan? Kecuali satu dua gelintir pengusaha penerbitan yang memang mempraktekkan sistem Amerika itu (juga British dan India juga sudah memulai langkah mulia itu).
Blogger kadang-kadang merasa iri dengan rekan-rekan dari Etnis Nias yang mempunyai petrampilan menciptakan buku yang oplaagnya mencapai 5.000 bahkan 10.000 eksemplar buku sekali temak. Terhadap penulis sekaliber ini, penerbita biasanya tidak"berani main-main" (baca: kontraknya untuk 1.000 eksemplar tetapi dia mencetak offset olano). Kabarnya ilmuwan Rhenald Kasali juga (lebih atau kurangnya) tergolong ke dalam penulis kaliber ini.
Para penulis buku yang rata-rata masih dikibuli penerbit, mohon maaf, tulisan ini dimaksudkan untuk menarik minat dan juga menggugah kemauan rekan-rekan untuk menyampaikan masukan guna disampaikan kepada Dewan Buku Nasional yang saya yakin saat ini sedang menyusun rancangan untuk menciptakan sistem perbukuan nasional untuk menciptakan sistem yang melindungi semua stake holder perbukuan nasional. Begitu banyak pengarang, pencipat, pencinta buku, mosok harus dikalahkan oleh mafia perbukuan.
Blogger sendiri adalah juga pengarang buku, ada sembilan judul sudah kuselesaikan (semua menyangkut substansi kemaritiman/transportasi laut. Awal Mei 2012 blogger mengikuti Seminar Bisnis Online di JDC, yang dilanjutkan dengan workshop dua hari. Dua kali saya mengikuti worshop dan pada akhir woekshop angkatan IV pada 8 Juli 2012 kesehatanku ambruk dan masuk rumah saki. Saat ini, pasca Lebaran 1433 Hijriah, blogger seminar dan workshop yang diprakrsai oleh SPO Surabaya itu pasti akan dibuka lagi dan aku sudah minta agar anakku ikut sebagai penggantiku. Pengamat blog ini jika berminat disarankan mencari iklan kecil pada Kompas. kalau ada lekas daftar, gratis kok kecuali workshopnya.
Blogger sendiri memang berencana membuka toko buku online untuk memamarkan buku-buku karanganku. Mudah-mudahan Tuhan YME mengabulkan permohoankau yang akan akan kulanjutkan kepada anakkua. Mohon doa restu pengambat blog ini. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)